Friday, May 30, 2008

D-Day 5


















HITLER TIDUR NYENYAK

Ketika pasukan payung Inggris mendarat di gelap pagi di sebelah timur kota Caen, Jenderal Erich Marck, sang panglima pertahanan Jerman ke-84, justru tengah berpesta merayakan ulang tahunnya. Lalu Marsekal Erwin Rommel, sang panglima Nazi untuk pertahanan Eropa, saat itu justru tengah berpesta merayakan ulang tahun intrinya, Lucie. Tiga hari sebelumnya ia sempat pergi ke Paris untuk membelikan sepatu buat ultah istrinya. Dari komando Paris ia memperoleh laporan bahwa tak ada tanda-tanda Sekutuakan menyerang. Ia pun sempat melaporkan soal tersebut kepada Hitler, dan sempat mengotrol divisi panser dan tank. Rommel pun sempat meninjau pertahanan di Normandia. Sesudah memastikan keamanannya, ia mengajak istrinya berjalan-jalan sambil mencoba sepatu barunya.

Pada saat Sekutu menyerbu itu, Hitler pun tengah terlelap dalam mimpi. Ia kebetulan berada di Calais, prancis. Ia segera mengamati peta Prancis dan mengistruksikan serangan balasan kepada anak buahnya Goering. Tapi telat. Pasukan udara Inggris ke-6 lebih dulu memporakporandakan markas besar Divisi ke 716. Bahkan beberapa wilayah lain disekitar itu telah dikuasai. Kubu pertahanan Jerman pun kacau balau. Gelombang pendaratan tak tertahankan lagi, sementara dari belakang pasukan payung sudah menggunting. Praktis pantai Normandia jatuh hari itu. Dan dalam 24 jam berikutnya, sebanyak 155.000 pasukan Sekutu sudah bercokol di pantai tersebut. Ribuan tank, panser, jip, truk dan amunisi langsung pula didaratkan. Pijakan kokoh untuk melanjutkan pembebasan Eropa sudah digenggam Sekutu.

Pada hari-H itu, pihak Sekutu mengerahkan 155.000 pasukan, Jerman hanya 50.000 pasukan. 12.000 pesawat udara Sekutu, Jerman hanya 890 buah. 4,100 kapal pendarat dan 1.200 kapal Sekutu, sementara Jerman hanya 21 kapal. 950 tank Sekutu dan Jerman hanya 127 tank. Pada 24 jam pertama pertempuran hampir separuh pasukan Jerman dengan peralatan tempurnya diatas tewas.

Perintah Hitler supaya pasukannya bertahan sampai titik penghabisan pun tak bisa mengubah keadaan. Memang banyak unit pasukannya yang melawan habis-habisan. Tapi banyak unit lainnya yang langsung menyerah. Mereka kebanyakan terdiri dari orang tua, anak-anak dan para wajib militer dari negara-negara yang dikuasai Jerman. Satu batalion tentara Nazi bahkan menyerah dengan menggunakan sandi semapur kepada kapal perusah AS McCook yang menghujani mereka dengan meriam. Jernderal Karl Wilhelm con Schlieben, sang panglima Cherbourg, yang mengancam ”hukuman mati buat pasukannya yang mundur dari posisinya’ pun akhirnya menyerah setelah meriam AS mengarah ke bunkernya.

Toh, gerak maju Sekutu masih belum semulus rencana. Kota Caen yang dirancang bisa dikuasai pada hari pertama – kota ini strategis untuk loncatan serangan ke Paris – ternyata baru bisa dikuasai setelah enam minggu. Setelah itu gerak maju pasukan Sekutu seolah tak terbendung. Melalui operasi pemboman yang masif pada 31 Juli 1944, dengan sandi operasi Cobra, pasukan Jenderal George Patton berhasil menguasai kota strategis Avranches. Dari kota ini pasukan patton mengumpulkan tenaga dan bergerak ke timur. Pihak Jerman yang mencoba melakukan serangan balasan, justru terjebak di Argentan, dengan hasil 10.000 pasukannya tewas, dan 50.000 ditawan. Akhir Agustus Paris berhasil dibebaskan.
Bersambung ke D-Day 6

No comments: