Friday, May 30, 2008

D-Day 4












SEMUA MELESET DARI RENCANA

Pihak sekutu sendiri sejak 1942 sudah merumuskan strategi: harus masuk dari Prancis untuk menusuk jantung Jerman. Namun rencana itu selalu saja berantakan karena kerap terjadi perbedaan pendapat mengenai strategi dan logistik antara Inggris dan AS. Akhirnya rencana besar itu – dengan komando dipegang oleh Jenderal Dwight ”Ike” Eisenhower – mulai digarap serius sejak 1943 sampai awal 1944. selagi perencanaan digodok terus, tentara AS diterbangkan ke Iggris selatan, sehingga mencapai hampir satu juta orang menjelang D-Day.

Pilihan pendaratan jatuh ke Normandia. Alasannya, meski dari segi alam lebih ganas, tapi pantai itu lebih lemah pertahanannya. Pilihan tidak jatuh ke Calais, atau pelabuhan besar lainnya. Pihak Sekutu belajar dari pengalaman pahit pasukan Kanada ketika menyerbu Pelabuhan Dieppe Prancis pada 1942, yang gagal total sebelum mendekati pelabuahan gara-gara benteng pertahanannya sangat kuat.

Ofensif ke Normandia itu pun menggunakan taktik ”klasik”: menusuk dari depan dan belakang. Selain mengerahkan gempuran dari kapal meriam, memuntahkan pasukan ke pantai, Ike mengerahkan serbuan pasukan payung besar-besaran ke garis pertahanan belakang Jerman untuk memotong bala bantuan serta diterjunkan di pantai. Dari udara pesawat pembom melakukan gempuran. Untuk menangkal serangan balasan dari pesawat udara Jeman, pihak Sekutu melepaskan balon-balon udara yang diikat dengan kawat baja. Kami harus secepat mungkin memperoleh pijakan dulu dan bru menusuk ke pedalaman,” kata komandan lapangan Inggris Jenderal Bernard Montgomery sebelum penyerbuan.

Toh di atas kertas lain dengan hasil di lapangan. Rencana pendaratan tanggal 5 Juni terpaksa dibatalkan setelah sepuluh perahu dengan 1.000 tentara yang mencoba melakukan pendaratan, lenyap disapu ombak. Tanggal 6 Juni yang diramalkan bakal cukup baik cuacanya, ternyata tetap kurang menguntungkan meski sudah lebih baik ketimbang hari sebelumnya.

Maka sejak dari perintah pertama penyerbuan dikumandangkan, mulailah kesalahan demi kesalahan terjadi. Pasukan payung yang diterjunkan dari ratusan pesawat transpor C-47 – dengan kapsaitas 12 pasukan – nyaris tak ada mendarat di tempat yang tepat, akibat kabut tebal dan angin kencang. Mereka harus membersihkan arena pendarata buat para marinir. Gempuran meriam dari kapal-kapal sekutu pun tak mampu melumpuhkan kubu-kubu meriam Jerman yang terus memuntahkan maut. Dalam suasana yang kacau-balau itu, pukul 05.00. sekitar 3.000 tentara Sekutu berhasil menginjak pasir Pantai Normandia. Mereka harus tertatih-tatih menghindari semburan peluru dan meniti medan ranjau. Dari jumlah pendarat pertama itu, hampir separuhnya tewas sebelum sempat melepas satu peluru pun.

Pantai Omaha benar-benar berubah menjadi arena penggilingan daging. ”Pantai Omaha benar-benar mengerikan.” tulis Letjen Omar Bradley dalam laporannya. Setelah itu, gelombang demi gelombang pasukan berdatangan, dengan kematian yang setiap menit menjemput. Mereka berhasil menembus pertahanan Jerman di perbukitan.

Bersambung ke D-Day 5

No comments: